Kisah Sukses

Hai, saya Raven Symone.

Saya sangat menyukai kacamata Irlen saya. Sejak mulai memakainya, banyak hal dalam hidup saya berubah. Saya membaca dengan lebih baik, dan saya bisa menikmati waktu di luar ruangan dengan lebih nyaman. Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana saya tahu ini? Saya tidak lagi terburu-buru masuk ke dalam ruangan. Saya bisa tetap di luar dan melakukan lebih banyak aktivitas. Di tempat kerja, saya tidak lagi mudah merasa jengkel. Sakit kepala saya juga berkurang frekuensinya.

Saya juga lebih menikmati hari-hari saya. Bagi mereka yang memahami perasaan ini, saya tidak lagi terburu-buru pulang untuk melepas kacamata atau sweater dan berbaring di sofa. Saya ingin berada di tempat kerja. Saya ingin berpartisipasi dalam berbagai hal. Dan saya benar-benar percaya ini karena kacamata ini. Ini karena saya datang ke Klinik Irlen dan mendapatkan lensa berwarna saya. Mereka terasa seperti selimut yang menyelimuti seluruh tubuh saya. Sulit dijelaskan, tetapi ketika Anda memakai kacamata ini dengan resep warna Anda—saya tidak tahu apakah itu istilah yang tepat, tetapi saya menyebutnya demikian—rasanya berbeda. Rasanya seperti saya seharusnya berada di dunia ini. Saya merasa diterima di bumi ini. Matahari tidak lagi mengganggu saya seperti sebelumnya. Malam hari tidak lagi terlalu menyilaukan. Dan lampu-lampu terang di malam hari tidak lagi mengejutkan saya. Jadi, saya akan terus menggunakan kacamata Irlen saya.

Terima kasih banyak, Klinik Irlen.

Inilah salah satu anak Disleksia Irlen Sindrom. Jarett setiap di tanya pelajaran selalu bergetar, dia bingung, guru-guru dan teman-teman beranggapan bocah itu berbohong, teman sekelasnya dan guru-guru memberinya label “lambat”, “malas”, “bodoh” Tetapi Ibunya, Nyonya Angela Tan, seorang konsultan IT berusia 42 tahun, yakin dia mengatakan kebenaran ketika dia mengamati bagaimana anaknya membaca buku dan sangat kesulitan melihat tulisan di kertas putih. Jarett sekarang usia 10 thn didiagnosa dengan Disleksia Irlen Sindrom yaitu gangguan persepsi, ia di sarankan memakai kacamata Irlen. Setelah mengunakan lensa Irlen, Nyonya Tan mengatakan dia terkejut bahwa putranya dapat membaca sampai 30 menit, padahal biasanya dia tidak tahan melihat tulisan. Kata nyonya Tan, “Saya ingin menginspirasi orang lain melalui cerita saya sehingga anak-anak lain tidak akan disalah pahami dan dapat memenuhi potensi mereka dalam kehidupan. Saya ingin memberitahu mereka untuk percaya diri”. Bulan lalu Jarett, ditunjuk sebagai Duta Irlen oleh Institut Irlen, yang telah membantu orang-orang dengan sindrom Irlen. Dan ini adalah bukti bahwa anak-anak Disleksia tidak perlu takut untuk berkarya dan kita sebagai orang tua harus semangat dan mendukung putra/putri kita. Semangat 💪

Testimonial from our Jakarta client – Jeremiah Lewis Irlen Disleksia Indonesia @disleksiaindonesia Cerita kami dimulai dari awal anak kami Jeremiah sekolah. Dia selalu tertinggal, terutama dalam hal membaca. Jeremiah sangat sulit diajak membaca dan selalu tawar menawar sehingga membuat saya mengalami tekanan sampai suatu hari saya mendengar cerita tentang sepupu suami saya bercerita tentang anaknya yang disleksia. Saya terperangah dengan ciri-ciri yang dia deskripsikan persis dengan Jeremiah. Setelah itu, saya mencari tau tentang disleksia di internet dan saya menemukan kacamata Irlen di Singapura. Tapi saya tinggal di Indonesia. Akhirnya saya dianjurkan ke psikolog anak yang kemudian Jeremiah diberi obat dan terapi. Memang Jeremiah membaik tetapi saya sedih melihat dia harus minum obat setiap hari 2 kali @ 7,5 gram Akhirnya saya cari di internet lagi dan menemukan Prof Doris & associate di Indonesia. Jeremiah sekarang sudah setahun memakai kacamata Irlen. Dia bilang otaknya tidak lagi sakit saat membaca dan obat yang dia konsumsi tinggal dosis terkecil 5 gr dan tidak lagi sehari 2 kali setiap hari. Tahun ajaran sekolah yang baru nanti kami harapkan dia sudah bisa lepas obat sama sekali. Terimakasih buat Prof Doris and Ms Olivia Bobby di Indonesia.

Pada awalnya Nadira menulis namanya sendiri terbalik, kita bisa bacanya di kaca. Terus kalau menulis huruf b, d , p , q terbalik balik dan kesulitan membaca. Pada saat itu jika ingin masuk SD harus sudah lancar membaca dan menulis, pantas saja setiap kali kita suruh baca banyak sekali alasannya, lalu kami cari tahu penyebab yg membuat Nadira selalu kesulitan membaca dan menulisnya, lalu kami di recomend oleh teman  untuk datang ke klinik Irlen Disleksia Indonesia dan ternyata kesulitan yang di alami oleh Nadira kalau melihat huruf/angka seperti buram, ada bayangan, lalu seperti air yg mengalir di sungai dan frekuensi cahaya yang mengangu penglihatannya, lalu kami pakaikan kacamata Irlen dan hasilnya cukup memuaskan dan kacamata Irlen ini sangat membantu Nadira yg selama ini banyak mengalami kesulitan. Sekarang Nadira sudah tidak pakai kacamatanya,  karna menurut Nadira sekarang dia lebih happy dan sudah bisa beradaptasi lagi.

Awalnya anak saya Julius William, kurang teliti dalam membaca dan kalau baca matanya melihat seperti ada lingkaran cahaya dan buram tapi setelah datang ke klinik Irlen Disleksia Indonesia dan pakai lensa khusus, William sekarang bisa lebih baik dan lebih teliti lagi dalam membacanya dan lingkaran cahaya itu tidak terlihat lagi dan tidak buram lagi🙏🏻

Alhamdulillah Rangga sekarang nilai pelajarannya meningkat, dulu saya sempat putus asa melihat perkembangan Rangga, kami sudah coba bawa ke Therapy tumbuh kembang anak dan coba kami ikuti les di rumah hasilnyapun kurang memuaskan, ketika belajar di bacakan sama guru les dia bisa mengikuti tapi kalau sudah disuruh baca sendiri dia selalu menghindar terkadang suka marah kami sekeluarga coba bersabar, kami coba cari tau penyebab anak saya seperti itu, Alhamdulillah dari sebuah kesabaran kami bertemu klinik Irlen dan kami bawa Rangga untuk di screening dan ternyata anakku Rangga di diagnosa Disleksia, kami awalnya tidak yakin tapi Ms. @oliviabobby sangat baik dan memberi harapan sehingga kami lega setelah mendengar penjelasan dari beliau dan Dr. Ang pun sangat baik sekali.
Alhamdulillah setelah Rangga pakai kacamata Irlen sekarang perubahan Rangga signifikan, dia sekarang lebih suka membaca karna katanya sekarang kalau melihat tulisan tidak lompat2 lagi, ternyata kenapa Rangga selama ini menghindari membaca karna tulisannya suka loncat-loncag jadi pusing. Untuk mamah2 di luar sana semangat jangan putus asa, berikan dukungan dan do’a untuk anak2 kita agar kelak nanti menjadi kebanggaan untuk kita , thank you Irlen Dyslexia Indonesia.